
Ceritanya dimulai dari seorang cewek bernama Sinta. Umurnya baru 22 tahun, baru lulus kuliah, tinggal di kota kecil. Buat orang-orang di sekitarnya, “cari duit online” tuh kedengarannya cuma isapan jempol. Followers? Nihil. Gadget? Cuma HP bekas dengan layar retak. Internet? Mati tiap kali ujan.
Suatu malam, lagi scroll TikTok, Sinta nemu fakta yang bikin dia melongo: daftar TikTok Affiliate nggak butuh followers sama sekali. Dari situ matanya kebuka. Dia langsung coba bikin video produk sederhana. Gak ada lighting, gak ada editan fancy. Hanya dia, HP retak, dan blender pinjeman dari tantenya.
Videonya? 15 detik doang. Dia cuma bilang, “Kalau kamu anak kosan, ini blender penyelamat hidup!”
View-nya? 127. Bukan viral. Bukan trending. Tapi ada SATU orang yang klik link affiliate-nya. Dan beli. Komisi yang masuk? Rp18.000.

Receh? Buat sebagian orang mungkin iya. Tapi buat Sinta, itu bukti nyata. Bukti kalau bahkan tanpa followers, tanpa modal besar, dia bisa mulai. Dari situlah perjalanan dimulai—dan dalam 6 bulan, penghasilan TikTok Affiliate Sinta tembus Rp10 juta per bulan.
Inilah yang disebut The Underdog Advantage. Mindset dan strategi yang bikin orang biasa bisa jadi luar biasa.
Kenapa The Underdog Advantage Itu Kuat Banget?
Banyak orang mikir sukses di TikTok Affiliate cuma buat yang punya ribuan followers, modal gede, atau koneksi. Padahal justru kebalikannya. Yang nggak punya apa-apa malah sering jadi yang paling cepet naik, karena:
- Mereka lebih berani ambil risiko.
- Mereka kerja lebih keras.
- Mereka ngelihat peluang dengan cara yang beda.
Nah, yuk kita bongkar gimana posisi underdog (si “nobody”) justru jadi senjata rahasia di TikTok Affiliate.
1. Bebas Karena Nggak Punya Apa-Apa
Kalau kamu mulai dari nol, percayalah, itu kebebasan. Kamu nggak punya reputasi yang harus dijaga. Kamu nggak takut “jatuh” karena emang belum ada yang ngelihat.
Ini keuntungan besar. Psikologi bilang, orang yang punya banyak “yang bisa hilang” biasanya lebih takut ambil risiko. Tapi underdog? Bebas coba apa aja. Mau bikin 10 video random dalam seminggu? Gas. Mau bikin konten absurd tapi jujur? Silakan.
Kayak Sinta tadi, justru karena dia nggak punya apa-apa, dia bisa eksperimen seenaknya sampai nemu formula yang cocok.
Tips Praktis:
Anggap akun TikTok kamu kayak lab percobaan. Jangan kejar sempurna, kejar banyak percobaan. Dari situ nanti muncul pola.
2. Mental Baja Gara-Gara Terbiasa Susah
Kalau kamu underdog, kamu nggak bisa leha-leha. Gak bisa “bakar duit iklan” buat nutupin konten yang biasa aja. Kamu harus earn setiap klik, view, dan pembelian.
Inilah yang bikin mental kamu beda. Kamu jadi tahan banting. Kamu belajar konsisten.
Ingat kata Angela Duckworth di bukunya Grit: sukses bukan soal pintar doang, tapi soal passion + konsistensi jangka panjang. Nah, underdog otomatis dilatih ke arah situ.
Tips Praktis:
Bikin komitmen sederhana: minimal 1 video affiliate tiap hari selama 30 hari. Fokus ke konsistensi, bukan hasil.
3. Perspektif Orang Luar = Ide Fresh
Underdog punya kacamata unik. Karena bukan bagian dari “kalangan influencer,” kamu nggak kejebak pola mainstream. Kamu bisa ngelihat peluang dari sisi berbeda.
Di TikTok, ini penting banget. Algoritma nggak peduli followers, dia peduli “konten ini bikin orang nonton sampai habis atau nggak?”. Jadi bahkan akun baru bisa tembus FYP kalau videonya engaging.
Contohnya? Banyak akun kecil yang naik gara-gara kontennya jujur, relatable, atau malah nyeleneh. Sesuatu yang nggak kepikiran sama influencer besar.
Tips Praktis:
Tanya ke diri sendiri: “Hal kecil apa yang aku alami tiap hari, tapi jarang dibahas orang lain?” Nah, itulah konten yang bisa jadi senjata kamu.
4. Diremehkan = Senjata Rahasia
Enaknya jadi underdog tuh, nggak ada yang nganggep. Kamu nggak kelihatan. Tapi justru itu yang bikin kamu bisa nyerang diam-diam.
Kayak tim sepak bola kecil yang bisa ngalahin juara bertahan karena lawannya meremehkan. Sama di TikTok Affiliate, produk-produk kecil atau niche yang dianggap “remeh” sama influencer gede justru bisa jadi tambang emas buat kamu.
Tips Praktis:
Ambil niche yang jarang digarap. Misalnya barang-barang murah buat anak kos, produk rumahan, atau brand lokal. Sedikit kompetisi = peluang gede.
5. Koneksi Emosional Lebih Penting Dari Followers
Orang nggak selalu beli dari yang punya followers jutaan. Mereka beli dari yang bikin mereka percaya. Dan trust itu datang dari keaslian.
Sebagai underdog, justru kamu punya nilai lebih: kamu kelihatan “real.” Orang ngerasa kamu temen, bukan seleb. Itu bikin mereka lebih gampang klik link kamu.
Tips Praktis:
Tunjukin wajah kamu. Ceritain pengalaman nyata. Jangan cuma bilang “produk ini bagus,” tapi tambahin cerita kecil, kayak: “Powerbank ini nyelametin aku waktu HP mati pas lagi nunggu jemputan.”
Playbook Underdog di TikTok Affiliate
Biar makin gampang, nih langkah praktis yang bisa langsung kamu jalanin:
- Daftar TikTok Affiliate. Gampang banget, tinggal isi data, hubungin akun, pilih produk. Followers 0 juga bisa.
- Eksperimen tiap hari. Upload konten, coba gaya baru, cek respons.
- Pilih niche kecil. Fokus ke satu tema biar gampang diingat orang.
- Bangun trust, bukan gaya. Cerita > jualan keras.
- Pantau hasil. Cek video mana yang paling banyak klik link, lalu ulangi modelnya.
Saatnya Kamu Jadi Underdog yang Menang
Kalau sekarang kamu ngerasa “wah, aku nggak punya apa-apa,” justru itu tandanya kamu udah punya kelebihan. Kamu bebas, kamu keras kepala, kamu kreatif, dan kamu real.
Itu semua senjata. Itu semua yang bikin kamu bisa menang di TikTok Affiliate bahkan tanpa followers.
Jadi, berhenti nunggu punya ribuan followers. Berhenti bandingin diri sama influencer. Mulai aja.
Ingat, underdog itu bukan posisi kalah. Itu posisi kejutan. Dan kamu bisa jadi cerita sukses berikutnya.
Gas sekarang. Tunjukin ke dunia kalau kamu bisa.
Karena dengan The Underdog Advantage, kamu nggak mulai dari belakang. Kamu mulai dengan senjata yang nggak dimiliki siapapun.